Laman

Minggu, 22 September 2013

Konversi Bilangan Biner ke Desimal dan Bilangan Biner ke Heksadesimal


Konversi bilangan biner ke desimal

101110= …. 10
(1 x 25) + (0 x 24) + (1 x 23) + (1 x 22) + (1 x 21) + (0 x 20) = 32 + 0 + 8 + 4 + 2 + 0 = 46
Jadi  101110= 4610
Penjelasan :
Jumlahkan setiap angka di bilangan biner setelah dikalikan dengan 2n-1 , n adalah banyaknya angka di bilangan biner. Misal untuk bilangan di atas 1011102 terdapat 6 buah angka 1, 0, 1, 1, 1, 0. Jadi untuk merubah ke bilangan desimal kita perlu mengalikannya dengan 2n-1.



konversi bilangan biner ke heksadesimal.

misalnya kita ingin mengubah 111000102 ke bentuk heksadesimal. Proses konversinya juga tidak begitu rumit, hanya tinggal memilahkan bit2 tersebut menjadi kelompok2 4 bit. Pemilahan dimulai dari kanan ke kiri, sehingga hasilnya sbb :
1110                dan                  0010
Nah, coba lihat bit2 tersebut. Konversilah bit2 tersebut ke desimal terlebih dahulu satu persatu, sehingga didapat :
1110 = 14        dan                  0010 = 2
ingat 14 itu dilambangkan dengan E16. Adapun 2 tetap ditulis 2 pada hexadecimal. Dengan demikian, hasil konversinya adalah E216.

Konversi Bilangan Desimal dan Hexadesimal ke Bilangan Biner

Konversi bilangan desimal menjadi biner 
untuk mengkonversi bilangan decimal menjadi bilangan biner perhatikan langkah-langkah berikut. Contoh kita akan melakukan konversi bilangan decimal 25 ke bilangan biner. langkah kita  adalah dengan membagi angka 2510 tersebut dengan 2, seperti berikut :
25 : 2 = 12 sisa 1
Langkah selanjutnya adalah membagi angka 12 tersebut dengan 2 lagi. Hasilnya sebagai berikut :
12 : 2 = 6 sisa 0
Proses tersebut dilanjutkan sampai angka yang hendak dibagi adalah 0, sebagai berikut :
25 : 2 = 12 sisa 1.
12 : 2 = 6 sisa 0.
6 : 2 = 3 sisa 0.
3 : 2 = 1 sisa 1.
1 : 2 = 0 sisa 1.
0 : 2 = 0 sisa 0…. (end)
            Dari perhitungan tadi kita dapatkan hasil konversinya adalah urutan seluruh sisa-sisa perhitungan telah diperoleh, dimulai dari bawah ke atas.
Maka hasilnya adalah 0110012. Angka 0 di awal tidak perlu ditulis, sehingga hasilnya menjadi 110012
Contoh lainnya adalah :
6710 = …. 2
67 : 2 -> 1 (akhir)
33 : 2 -> 1
16 : 2 -> 0
8 : 2 -> 0
4 : 2 -> 0
2 : 2 -> 0
1 (awal)
Penjelasan :
Di sini kita akan mengonversi angka 67 dari bilangan desimal ke biner, caranya adalah kita membagi bilangan tersebut dengan 2 kemudian dituliskan sisanya di sebelah kanan, sedangkan hasil pembagian ditulis di bawahnya. Bagi terus bilangan tersebut sampai berakhir di angka 1. Setelah selesai, kita menuliskan hasil konversi dari bawah ke atas. Untuk bilangan di atas jadi hasil konversinya : 6710 = 10000112
Konversi Hexadesimal ke Biner
Metode dan caranya hampir serupa dengan konversi Oktal ke Biner. Hanya pengelompokkannya sebanyak dua bit .
Jika saya punya angka 345H (dibaca: 345 heksadesimal), berapakah dalam biner ?
Cara penyelesaiannya yaitu kita pisahkan angka 3 4 dan 5.
Lalu cari berapa 3H dalam biner, dengan cara lihat tabel di atas, maka kita dapatkan 0011 
Demikian juga 4H dalam biner,melihat dari tabel adalah 0100
5H dalam biner adalah 0101
 Kemudian kita satukan lagi ketiganya secara tersusun, yaitu biner 345H.
 Dengan demikian kita dapatkan bahwa 345H adalah 001101000101
 Dengan demikian kita dapatkan bahwa 345H adalah 001101000101


Minggu, 01 September 2013

Jenis Pemasangan Kabel LAN/UTP * Kelebihan dan Kekurangan Kabel LAN/UTP

Kali ini saya akan membahas tentang Jenis pemasangan kabel lan/ utp:)

A. Jenis Pemasangan Kabel LAN/UTP
  
Ada 3 tipe pemasangan kabel UTP yang umum digunakan yaitu Stright, cross dan rollever :
1. Tipe Straight
Tipe ini digunakan untuk menghubungkan perangkat jaringan yang berbeda jenis, seperti komputer ke hub, komputer ke switch, hub ke routers.
Percobaan pertama yang dilakukan adalah membat kabel LAN bertipe stright, yang harus diketahui pertama kali adalah mengenai susunan warna kabel UTP dengan TIPE straight, tipe stright berbeda dengan tipe cross, tipe straight mempunyai susunan kabel yang sama pada setiap ujungnya.
2. Tipe Cross
Tipe ini digunakan untuk menghubungkan perangkat jaringan yang sama jenis. Seperti komputer ke komputer, laptop ke laptop, hub ke hub, hub ke switch, laptop ke komputer.
Berbeda dengan straight yang menggunakan susunan warna yang sama pada ujung kabelnya. Tipe cross menggunakan susunan warna kabel yang berbeda pada setiap ujung kabelnya.
Kita bisa menggunakan ujung satu dengan tipe 568A dan ujung yang satu dengan tipe 568B, begitu juga sebaliknya.
3. Roollover
Tipe ini merupakan pengkabelan khusus. Misalnya untuk menghubungkan antar switch. Pada umumnya digunakan untuk mengkonsole router dari terminal komputer ke router console port.
untuk susunan warna kabel rollover, biasanya menggunakan kofigurasi kabel tipe T568A namun memiliki ketentuan warna kedua ujung harus berkebalikan.
contoh..
jika ujung satu urutan pinnya, putih hijau, hijau, orang putih, biru, biru putih, orange, coklat putih, coklat.
maka ujung satunya urutanya menjadi, coklat, coklat putih, orange, putih biru, biru, orange putih, hijau, putih hijau.

ETHERNET CABLE
Untuk menghubungkan jaringan biasanya diperlukan kabel Ethernet atau yang sering disebut kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) dengan ujungnya menggunakan konektor RJ45.
Kabel UTP mempunyai delapan pin (4 pasang).
· Pin1 dengan warna hijau-putih (TD+)
· Pin2 dengan warna hijau (TD-)
· Pin3 dengan warna orange-putih (RD+)
· Pin4 dengan warna biru (NC)
· Pin5 dengan warna biru-putih (NC)
· Pin6 dengan warna orange (RD-)
· Pin7 dengan warna coklat-putih (NC)
· Pin8 dengan warna coklat (NC)

sumber : http://sikenarok.blogspot.com



B. Kelebihan dan Kekurangan Kabel LAN/UTP

Kelebihan

  1. Kabel Tembaga. Beberapa kelebihan dari kabel tembaga, antara lain adalah harganya murah, instalasinya mudah, mudah didapat, dan fleksibel, menggunakan satu medium untuk semua.[5]
  2. Kabel Koaksial. Beberapa kelebihan dari kabel koaksial adalah kapasitas bandwith dan jangkauan transmisi yang lebih besar, pengiriman informasi yanglebih cepat, dan lebih murah dari serat optik.[1].
  3. Kabel Serat Optik. Beberapa kelebihan dari kabel serat optik adalah berukuran tipis dan berdiameter sehelai rambut manusia, dapat mentransmisikan sinyal cahaya, kapasitas bandwidth dan kecepatan transmisi yang sangat besar, mencapai terabyte, mudah untuk dibawa, serta tidak rentan terhadap gangguan frekuensi listrik.[2]

Kelemahan

  1. Kabel Tembaga. Beberapa kelemahan dari kabel tembaga adalah rentan terhadap gangguan frekuensi listrik dan radio, tidak dapat mentransmisikan sinyal cahaya, dan kapasitas bandwithnya yang kecil.[5]
  2. Kabel Koaksial. Beberapa kelemahan dari kabel koaksial adalah sulit dalam instalasinya, sering mengakibatkan masalah dalam koneksi jika kedua ujungnya tidak di ground dengan baik, dan lebih mahal jika dibandingkan dengan kabel tembaga.[1]
  3. Kabel Serat Optik. Beberapa kelemahan dari kabel serat optik adalah harganya yang mahal termasuk peralatan khusus untuk penyambungannya, serta konstruksinya yang lemah sehingga memerlukan lapisan penguat untuk proteksi.

sumber : http://id.wikipedia.orghttp://id.wikipedia.org